Kamis, 07 Januari 2010

MAKALAH Q

SKETSA DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PAI
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : PMPAI
Dosen Pengampu : Sukiman, S.AG
Disusun Oleh:
Dewi Kumalasari 07410032
Nurlaila 07410033
Musonif Efendi 07410044


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009
BAB I
PENDAHAULUAN

Media grafis termasuk media visual yang berfungsi menyalurkan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan (visual). Agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam, symbol komunikasi yang digunakan adalah symbol visual.
Secara khusus, dapat dikatakan bahwa media grafis berfungsi antara lain untuk mengilustrasikan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak divisualisasikan. Media grafis itu banyak sekali jenisnya, salah satunya yakni sketsa yang mana akan dikaji lebih mendalam pada episode makalah kali ini




















BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN SKETSA
Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail. Dalam menggunakan sketsa, pengajar dapat menuangkan ide-ide ke dalam bentuk gambar sederhana atau draf kasar, yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.1

B.MANFAAT SKETSA
1)Menarik perhatian pembelajaran
2)Menghindari banyak verbalisme
3)Memperjelas sajian pesan kepada pembelajar
4)Harganya cukup murah
5)Media ini dapat dibuat langsung oleh pengajar pada saat menerangkan di depan kelas.2

C.PENGGUNAAN SKETSA DALAM PEMBELAJARAN
Dalam aktivitas pembelajaran, pengajar dapat menjelaskan sesuatu secara lisan atau verbal. Apabila pengajar ingin penjelasannya lebih jelas dan dapat menarik perhatian pembelajar, sebaiknya pengajar menunjukkan benda-benda sebenarnya. Tetapi apabila pengajar tidak dapat menunjukkan benda-benda sebenarnya, dapat menunjukkan gambar atau foto dari benda-benda sebenarnya, tetapi langkah ini memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak, maka pilihan menggunakan sketsa, adalah merupakan alternative yang menguntungkan dalam proses pembelajaran, sebab selain dapat dibuat pengajar sendiri secara langsung dan cepat. Pengajar juga sambil membuat dan kemudian menjelaskan pelajaran.3
D.LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR SKETSA
Gambar skesta merupakan gambar ide awal untuk mengekspresikan gagasan tertentu ke dalam gambar disain.  Merangkum aspek-aspek disain gambar awal yang memerlukan olahan lebih lanjut. Gambar sketsa merupakan sarana komunikasi awal untuk perancang (yang menggambar) maupun orang lain.
Menggambar sketsa pada dasarnya adalah menarik garis dengan tangan bebas, tanpa dibantu mistar atau penggaris. Dengan demikian kualitas garis harus diperhatikan sesuai dengan karakter dan jenis gambar yang akan disajikan. Kualitas garis yang dibuat oleh pinsil akan ditentukan oleh tingkat kehitaman (ketebalan) garis dan lebar garis. Pada gambar sketsa, semua garis harus dimulai dan diakhiri dengan tegas dan harus mempunyai kaitan yang logis dengan garis lainnya dari awal sampai akhir. Bila dua garis membentuk sudut atau perpotongan, kedua ujungnya harus bertemu, tidak boleh kurang atau lebih.
Langkah-langkah untuk membuat garis lurus vertical maupun horizontal dalam gambar sketsa, sebagai berikut.

Tandai  titik awal dan titik akhir.
Buat beberapa gerakan percobaan antara kedua titik tersebut untuk menyesuaikan mata dan tangan dengan garis yang akan dibuat. Buat sketsa garis yang sangat tipis. Mulai dari titik awal sampai titik akhir. Tujukan mata ke titik akhir. Buat  garis sketsa jadi dengan menghitamkan garis percobaan yang tipis tadi. Pada saat ini mata ditujukan pada ujung pensil digaris percobaan. Apabila ingin membuat garis lengkung yang bertemu dengan garis lurus, mulai dari ujung garis lengkung tadi, untuk menghindari titik pertemuan yang tidak tepat.

Dalam membuat gambar sketsa kamu perlu mengikuti urutan-urutan berikut ini.
Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical, horizontal maupun lengkung secara tipis-tipis. Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kotak / kubus dalam keadaan tipis. Menebalkan garis-garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis garis yang diinginkan. Dalam menggambar sketsa teknik kamu akan belajar menggambar dengan arah pandang isometris. Biasanya gambar dengan pandangan secara isometris dilihat pada posisi miring sehingga arah pandangan yang kelihatan bisa terlihat dari beberapa bidang yaitu bidang atas, bidang depan, dan bidang samping atau biasa disebut pandangan depan, pandangan atas, dan pandangan samping.

Prinsip dasar menggambar sketsa proyeksi isometris (proyeksi miring) adalah sebagai berikut.
Semua garis vertikal tetap kelihatan vertikal. Semua garis horizontal tetap kelihatan horizontal.
Semua garis yang sejajar sumbu X, Y, Z dapat digambarkan berdasarkan skala atau proporsi tertentu. Dalam proyeksi isometric ketiga permukaan yang tampak mendapat perhatian yang sama. Pada proyeksi miring tampak sebuah bidang vertikal tetap sejajar dengan permukaan bidang gambar dan terlihat seperti keadaan sebenarnya.
Di bawah ini contoh arah pandangan isometris (proyeksi miring) yang terlihat beberapa sudut pandangannya. Untuk dapat menggambar sebuah benda dengan proyeksi miring (isometris) ada beberapa ketentuan. Sebuah garis vertikal akan tetap vertikal.
Semua garis yang miring ke bawah membentuk sudut 30 derajat terhadap horizontal atau cakrawala.
Semua garis digambar sesuai dengan ukuran sebenarnya atau pada skala yang sama.  
Sisi yang tidak tampak digambar dengan garis putus-putus, sedangkan sisi yang nampak digambar dengan garis yang utuh. Ketebalan garis utuh digambar dua kali ketebalan garis putus-putus. Sisi yang tidak tampak dapat juga digambar dengan garis tipis dengan ketebalan kira-kira seperempat garis.4

E.KELEMAHAN GAMBAR SKETSA: 
Hanya menekankan persepsi indera mata
Jika bendanya / gerakannya kompleks kurang efektif untuk pembelajaran
Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

F.KELEBIHANNYA:
Sifatnya kongkrit
Dapat mengatasi ruang dan waktu
Dapat mengatasi pengamatan mata
Dapat menjelaskan masalah
Murah dan mudah.






















BAB III
KESIMPULAN

Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail. Contoh dalam PAI yakni Sketsa orang praktek tayamum.
Manfaat Sketsa diantaranya adalah menarik perhatian pembelajaran menghindari banyak verbalisme memperjelas sajian pesan kepada pembelajar, dll.
Penggunaan sketsa dalam aktivitas pembelajaran, pengajar dapat menjelaskan sesuatu secara lisan atau verbal. Sketsa juga mempunyai kelemahan yaitu hanya menekankan persepsi indera mata, jika bendanya / gerakannya kompleks kurang efektif untuk pembelajaran, ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Sedangkan kelebihannya antara lain sifatnya kongkrit, dapat mengatasi ruang dan waktu, dapat mengatasi pengamatan mata, dapat menjelaskan masalah, murah dan mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,), Jakarta:,PT RajaGrafindo Persada, 2007.
Hujair AH. Sanaky, Media Pembelajara, Yogyakarta: Safiria Ibsania Press, 2009.
http://students.blog.unnes.ac.id/septiarm/
www. Google. Langkah-langkah membuat sketsa. Com.

KARAKTERISTIK MEDIA PAI

Karakteristik Media Pendidikan PAI
MEDIA PENDIDIKAN

A. Karakteristik Media
Usaha pengklasifikasian di atas mengungkapkan karakteristik atau ciri ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Dari contoh pengelompokan yang diadakan oleh Schramm, kita dapat melihat media menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar seperti yang digarap oleh Gagne, dan sebagainya. Karakteristik media ini sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia mengatakan 'The question of what media attributes are necessary for a given leaming situation becomes the basis for media selection.' jadi klasifikasi media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Untuk tujuan tujuan praktis, di bawah ini akan dibahas karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia.
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol simbol komunikasi visual.
Simbol simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana, dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis, beberapa di antaranya akan kita bicarakan dalam bahasan di bawah ini.


a. Gambar/Foto
Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana mana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa “sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata”.
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dsb pada kertas/lainnya. Sedang foto adalah gambar barang (orang, binatang, dsb) yang dibuat dengan alat pemotret (kamera).
Perhatikanlah baik baik Gambar 2.6. Cobalah ceritakan apa yang anda lihat di situ. Setelah itu perhatikan hal lain dalam gambar tersebut. Tentu masih ada bagian bagian yang belum terceriterakan di situ. Misalnya, sudahkah Anda ceriterakan apa yang tercecer di jalan itu; Berapa banyak ventilasi bangunan itu; Menghadap ke mana orang yang tergeletak itu; dan sebagainya.
Beberapa kelebihan media gambar/foto yang lain dijelaskan di bawah ini.
1) Bisa menyampaikan banyak pesan, seperti kata pepatah cina di atas.
2) Sifatnya kongkrit dibanding dengan ungkapan verbal
3) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut. Bangunan Ka’bah yang megah atau Masjid agung Demak dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.
4) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan visual kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
5) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
6) Poto harganya. murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain kelebihan kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1) gambar/foto hanya menekankan persepsi indera. mata;
2) gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran;
3) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Bagaimana gambar/foto yang baik sebagai media pendidikan itu? Tentu saja adalah gambar/foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga. dapat dijadikan sebagai media pendidikan.
1) Autentik
Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenamya.
2) Sederhana. Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.
3) Ukuran relatif. Gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenamya. Apabila gambar/foto tersebut tentang benda/objek yang belum dikenal atau pemah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau objek tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya dalam/foto tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal anak anak sehingga dapat membantunya membayangkan gambar. Bandingkanlah kedua gambar di bawah ini. Anak yang belum pemah melihat ikan paus tentulah sulit membayangkan berapa besarkah ikan tersebut. Dengan pertolongan gambar orang dan gajah pada Gambar 2.7 dapat dibedakan ukurannya sehingga pesan tersebut semakin jelas.
4) Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya siswa sendiri sering kali lebih baik.
6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Contoh penggunaannya dalam pembelajaran PAI adalah gambar ka’bah, gambar orang melaksanakan shalat, gambar orang berwudhu, dan sebagainya.
2. Sketsa (Stick Figure)
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Seorang guru bisa saja menerangkan cara rukuk atau sujud yang baik secara lisan/verbal. Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya dengan langsung praktek, tetapi terlebih dahulu boleh ditunjukkan sketsa orang sedang rukuk atau sujud. Mengapa tidak gambar ? Hal ini antara lain karena factor kemampuan guru PAI yang mungkin kesulitan untuk membuat gambar orang yang rukuk atau sujud. Contoh lain penggunaan media sketsa ini dalam pembelajaran PAI adalah dalam pembelajaran Fiqh Ibadah dengan materi bahasan tentang pemeliharaan jenazah, terkait dengan tata cara mengafani jenazah, menyolatkan dan menguburkan. Ketika guru menjelaskan tata cara mengkafani jenazah guru bisa menggunakan media sketsa ini, demikian juga ketika menjelaskan tentang tatacara menyolatkan, dan menguburkan jenazah.
Contoh lain adalah ketika guru PAI menjelaskan tentang posisi rukun Islam digambarkan dengan sketsa rumah. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, sholat dengan tiang, puasa sebagai dinding, zakat dengan pintu, dan haji dengan atap.
Sketsa dapat dibuat secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan tersebut.

3. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis garis dan simbol simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat sifat proses yang ada di situ. Diagram pada umumnya berisi petunjuk petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian Pesan.

Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
1) diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang kadang sulit dimengerti; untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan;
2) walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti.
Kalau kita membeli pesawat radio atau pesawat televisi biasanya disertai diagram yang menjelaskan secara garis besar cara kerja atau cara menggunakan pesawat tersebut. Denah rumah adalah contoh yang lain dari diagram. Pada denah tersebut dapat kita. lihat berapa ukuran rumah, jumlah kamar, susunan kamar kamamya, letak pintu, jendela, perabot perabot rumah tersebut.
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah yang: benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan penjelasan yang perlu; cukup besar dan ditempatkan secara strategis; dan penyusunannya. disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

Bagan/Chart
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide ide atau konsep konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir butir penting dari suatu presentasi.
Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan hubungan penting. Di dalam bagan sering kali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang lambang verbal.
Sebagai media yang baik, bagan haruslah:
a. dapat dimengerti anak;
b. sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit belit;
c. diganti pada waktu waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tak kehilangan daya tarik
Beberapa. jenis bagan/chart secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu chart yang menyajikan pesan secara bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.
Sering kali siswa bingung bila dihadapkan pada data yang banyak sekaligus. Oleh karena itu, guru hendaknya memakai chart yang dapat menyajikan pesan secara bertahap. Chart yang bersifat menunda penyampaian pesan ini antara lain, bagan balikan (flip chart) dan bagan tertutup (hiden chart). Bagan tertutup (hiden chart) disebut juga strip charts. Pesan yang akan dikomunikasikan mula mula dituangkan ke dalam satu chart. Misalnya saja pesan tersebut berupa jenis chart. Setiap jenis kemudian ditutup dengan potongan kertas yang mudah untuk dilepas. Potongan kertas selain murah juga menarik perhatian. Pada saat penyajian satu per satu tutup itu dibuka.

GAMBAR 2.9. Bagan Tertutup

Berbeda dengan itu, flip chart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi. Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar chart, bagan balikan dapat dipakai. Bagian bagian dari pesan tersebut ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran lembaran tersebut dibundel jadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu per satu sesuai dengan bagan pesan yang akan disajikan. Bagan/chart yang dapat menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, antara lain bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis waktu (time line chart) dan stream chart.
Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang cabang dan ranting ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan. Silsilah termasuk bagan pohon. Contoh ketika guru menjelaskan tentang materi silsilah keturunan Nabi Muhammad saw. Atau yang lainnya. Jenis bagan ini dapat pula digunakan untuk membuat rangkuman materi yang akan atau telah diajarkan dalam bentuk peta konsep. Contoh adalah silsilah nabi Muhammad saw.


Contoh….?
Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah sering kali untuk menggambarkan arah arus tersebut. Contoh penggunaan bagan arus ini dalam pembelajaran PAI adalah alur pengelolaan zakat mulai dari pembayaran hingga distribusinya ke yang berhak untuk menerimanya (mustahik).
Contoh ……?
Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal tersebut pada ujung akhimya menyimpul atau menuju ke satu hal yang sama. Contoh dalam pembelajaran PAI adalah guru menjelaskan tentang sebab-sebab kejatuhan Pemerintahan Bani Abbasiyah. Dijelaskan sebab-sebab secara detail lalu menyimpul ke sebab yang utama.
Contoh:

Pesan akan lebih jelas dan mudah ditangkap kalau kita pergunakan stream chart seperti pada Cambar 2.12.
Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggam¬barkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis.
Kalau misalnya kita akan menunjukkan kapan sesuatu peristiwa sejarah mulai dan berakhir peristiwa peristiwa apa yang terjadi lebih dahulu dan peristiwa apa pula yang terjadi kemudian, kita dapat perjelas dengan menggunakan bagan garis waktu.


e. Grafik (Graphs)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbol simbol verbal digunakan pula di situ. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data data komparatif.

Beberapa manfaat/kelebihan grafik sebagai media.
1) Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data data kuantitatif dan hubungan hubungannya.
2) Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara. data data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah.
3) Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.

Semakin ruwet data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik yang cepat dan sederhana. Sebagai media pendidikan grafik dapat dikatakan baik kalau memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas;
2) hanya menyajikan satu ide setiap grafik;
3) ada jarak/ruang kosong antara kolom kolom bagiannya;
4) warna yang digunakan kontras dan harmonis;
5) berjudul dan ringkas;
Ketentuan ini bisa ditambah lagi dengan kriteria kriteria berikut:
6) sederhana (simplicity);
7) mudah dibaca (legibility);
8) praktis, mudah diatur (manageability);
9) menggambarkan kenyataan (realisme);
10) menarik (attractiveness);
11) ielas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropiateness);
12) teliti (accuracy);
Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakan di antara¬ adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (cirde atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial graphs). Penjelasan macam grafik tersebut diuraikan di bawah ini.
Graftk Garis.
Grafik garis atau line graphs termasuk dalam kelompok grafik dua skala, atau dua proses yang dinyatakan dalam garis vertical dan garis horizontal yang saling bertemu.
Contoh:


Media Pendidikan

Baik pada garis horizontal maupun vertikal dicantumkan angka angka yang akan menyampaikan informasi tertentu dari pesan yang akan disajikan. Selain membandingkan dua data grafik garis dapat menunjukkan perkembangan dengan jelas, Penggambarannya bisa dengan menggunakan garis lurus, garis patah, dimulai dari kiri ke kanan, naik, turun atau mendatar. Perhatikan contoh. grafik garis pada Gambar 2.14.

Graftk Batang.

Seperti haInya grafik garis, grafik batang juga menggunakan proses vertikal dan horizontal. Grafik jenis ini bermanfaat untuk membandingkan sesuatu objek, atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan berbagai hal/objek yang berbeda tentang sesuatu yang sama.

Kita dapat menghitung berapa banyakkah buku bacaan yang telah dibaca anak anak dari perpustaban. MisaInya jumlah anak yang akan dibandingkan 10 orang dan jumlah buku terbanyak yang dibaca dalam satu semester 95 sedang yang paling sedikit 5 dan 8 orang di antaranya, data tersebut dapat kita tuliskan dalam grafik batang seperti yang terlihat pada Cambar 2.15.

Selain disuruh membaca buku, anak anak ditugaskan untuk membuat sinopsisnya. Data ini pun dapat pula kita sajikan dalam grafik batang. Perhatikan grafik pada Cambar 2.16. Selain perbandingan buku yang telah dibaca oleh siswa grafik ini juga menunjukkan perbandingan sinopsis yang telah mereka buat serta perbandingan antara buku yang dibaca dengan sinopsis yang dibuat.

Grafik Lingkaran (cirde graph atau pie graphs)
Grafik ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagian bagian
dari suatu keseluruhan serta perbandingan bagian bagian tersebut

E-LEARNING

E-LEARNING
STIMULUS-STIMULUS YANG DIHASILKAN KOMPUTER
Realitas,
Gambar bergerak,
Gambar diam,
Tulisan
Suara yang direkam
MULTIMEDIA INTERAKTIF
Kemudahan navigasi
Kandungan kognisi
Pengetahuan dan presentasi informasi
Integrasi media
Menarik minat peserta didik
Fungsi secara keseluruhan

Kelebihan Komputer
Komputer memungkinkan pembelajar dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan dalam memahami ilmu pengetahuan
Adanya control terhadap aktivitas belajarnya
Kemampuan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Kemampuan menghadirkan lima stimulus penting dalam media pembelajaran
Menghemat waktu dan biaya.

Keterbatasan Komputer
Dana
Ketersediaan software dan hardware
Keterbatasan pengetahuan teknis. Teoris dan penerimaan terhadap teknologi.

Kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media
Biaya
Ketersediaan fasilitas pendukung seperti listrik.
Kecocokan ukuran kelas
Keringkasan
Kemampuan untuk diubah
Waktu dan tenaga penyimpanan
Pengaruh yang ditimbulkan
Kerumitan
Kegunaan


CIRI- CIRI
Memiliki content yang relevan dengan tujuan pembelajaran
Menggunakan metode instruksional, misalnya penyajian contoh dan latihan
Menggunakan elemen- elemen seperti kata- kata dan gambar- gambar untuk menyampaikan materi pembelajaran
Membangun pemahaman dan kemampuan yang terkait dengan tujuan pembelajaran baik secara perseorangan atau kelompok
Teknologi Pembelajaran Jarak Jauh
Klasifikasi Pembelajaran Jarak Jauh
TUJUAN
Meningkatkan kualitas pembelajaran
Mengubah budaya mengajar pengajar
Mengubah belajar pembelajar yang pasif kepada budaya belajar aktif
Memperluas basis dan kesempatan belajar untuk masyarakat
Mengembangkan dan memperluas produk dan layanan baru

MANFAAT
Perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu pembelajaran pembelajar dan pengajar
Perubahan pertemuan pembelajaran yang tidak terfokus pada pertemuan (tatap muka) di kelas dan pertemuan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu melalui fasilitas E-learning
Persedianya materi pembelajaran di media elektronik melalui website e- learning yang mudah diakses dan dikembangkan oleh pembelajar dan mungkin juga masyarakat


KESIMPULAN

FILM

FILM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Pengembangan Media PAI
Dosen Pengampu : Sukiman, S.Ag., M.Ag



Disusun oleh:
Komariyah (07410285)
Satria Nurul Islam (07410288)
Rifa’atul Mahmudah (07410289)
Antin Mulyani (07410320)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009
PENDAHULUAN

Film merupakan salah satu alat yang ampuh di tangan orang yang mempergunakannya secara efektif untuk sesuatu maksud terutama terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak yang memang lebih banyak menggunakan aspek emosinya dibanding aspek rasionalnya, dan langsung berbicara ke dalam hati sanubari penonton secara meyakinkan.
Film juga sangat membantu dalam proses pembelajaran, apa yang terpandang oleh mata dan terdengar oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah diingat daripada apa yang hanya dapat dibaca saja atau hanya didengar saja.
Pada awalnya, film atau gambar hidup ini hanya berupa serangkaian gambar diam yang diletakkan rapat-rapat ditunjukkan berganti-ganti dengan kecepatan tinggi, orang yang melihatnya akan mengalami ilusi seolah-olah terdapat gerakan. Pada perkembangan selanjutnya, William Friese Greene dan Thomas Alva Edison menciptakan kamera pertama yang secara khusus didesain untuk merekam film gambar hidup (disebut kinetograph).
Saat ini dengan berkembangnya teknologi, peralatan film sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tekhnologi perfilman yang serba digital, telah memberikan kemudahan kepada kita sebagai praktisi pendidikan, untuk meningkatkan dan mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif.
Dalam pembahasan makalah ini, kami hanya membahas mengenai pengertian film, kegunannya dalam pendidikan, kelebihan dan kelemahan film sebagai media pembelajaran, dan jenis-jenis film yang digunakan dalam pendidikan.


PEMBAHASAN
1.Pengertian dan Fungsi Film dalam Proses Pembelajaran
Film secara sederhana dapat didefinisikan sebagai cerita yang dituturkan kepada penonton melalui rangkaian gambar bergerak.
Menurut Azhar Arsyad, film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.1
Fungsi film dalam proses pembelajaran terkait dengan tiga hal, yaitu untuk tujuan kognitif, untuk tujuan psikomotor, dan untuk tujuan afektif.
Dalam hubungannya dengan tujuan kognitif, film dapat digunakan untuk:
1.Mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan stimulasi gerak yang relevan, seperti kecepatan obyek yang bergerak, dan sebagainya
2.Mengajarkan aturan dan prinsip. Film dapat juga menunjukkan deretan ungkapan verbal, seperti pada gambar diam dan media cetak. Misalnya untuk mengajarkan arti ikhlas, ketabahan, dan sebagainya.
3.Memperlihatkan contoh model penampilan, terutama pada situasi yang menunjukkan interaksi manusia.
Dalam hubungannya dengan tujuan psikomotor, film digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak. Media ini juga dapat memperlambat atau mempercepat gerak, mengajarkan cara menggunakan suatu alat, cara mengerjakan suatu perbuatan, dsn sebagainya. Selain itu, film juga dapat memberikan umpan balik tertunda kepada siswa secara visual untuk menunjukkan tingkat kemampuan mereka dalam mengerjakan keterampilan gerak, setelah beberapa waktu kemudian.
Dengan hubungannya dengan tujuan afektif, film dapat mempengaruhi emosi dan sikap seseorang, yakni dengan menggunakan berbagai cara dan efek. Ia merupakan alat yang cocok untuk memperagakan informasi afektif, baik melalui efek optis maupun melalui gambaran visual yang berkaitan.

2.Kelebihan dan Kelemahan Film Sebagai Media Pendidikan
Sebagai media pendidikan film memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan film sebagai media dalam pendidikan yaitu:
1.Film sangat bagus untuk menjelaskan suatu proses. Misalnya proses penciptaan alam semesta.
2.Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
3.Film dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
4.Film dapat memikat perhatian anak
5.Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.
6.Film dapat mengatasi keterbatasan daya indera kita (penglihatan)
7.Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak.
8.Film dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
9.Film dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
10.Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
Selain kelebihan – kelebihan di atas, film pun tidak lepas dari kelemahannya. Kelemahan film sebagai media pendidikan antara lain:
1.Harga atau biaya produksi relatif mahal.
2.Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut.
3.Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Omar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.Dapat menarik minat siswa
2.Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan
3.Sesuai dengan tingkatan kematangan audiens
4.Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
5.Kesatuan dan sequence-nya cukup teratur
6.Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.2

3.Jenis – jenis Film
Menurut Yudhi Munadi jenis – jenis film untuk konteks pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
a.Film Dokumenter
Menurut Heinich dkk. (1985: 212) film dokumenter adalah film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi dan bukan pula memfiksikan yang fakta. Pola penting dalam film ini menurutnya, adalah menggambarkan permasalahan kehidupan manusia meliputi bidang ekonomi, budaya, hubungan antar manusia, etika dan lain sebagainya. Film dokumenter juga bisa menampilkan rekaman penting dari sejarah manusia. Misalnya, film tentang dampak globalisasi terhadap sosial budaya di suatu daerah atau negara, film tentang sejarah kemerdekaan Indonesia.
b.Docudrama
Docudrama yaitu film dokumenter yang membutuhkan pengadegan. Kisah – kisah yang ada dalam docudrama adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata dari kehidupannyata, bisa diambil dari sejarah. Misalnya, kisah teladan para Nabi dan Rasul.
c.Film Drama atau Semidrama
Film drama atau semidrama keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bisa dari kisah nyata dan bisa juga tidak dari kisah nyata, yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu menjadi sebuah cerita. Misalnya tentang penyesalan orang kafir, dihukum karena pelit, dan sebagainya.

4.Langkah-Langkah Pemanfaatan Film
1.Langkah Persiapan Guru, menyiapkan unit pelajaran, memilih film yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran. Pertimbangan dalam memilih film:
Panjangnya film
Tingkat rekomendasi film
Tahun produksi
Diskripsi dari film tersebut
2.Mempersiapkan kelas, audien dipersiapkan terlebih dahulu dan menjelaskan bagian-bagian yang harus mendapat perhatian khusus sewaktu menonton film.
3.Langkah penyajian, dalam penyajian ini harus dipersiapkan perlengkapan yang diperlukan, antara lain: proyektor / LCD, layar, pengeras suara dan film.
4.Aktivitas lanjutan berupa tanya jawab guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan oleh film tersebut.






KESIMPULAN

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup.
Film sebagai media pendidikan mempunyai kelebihan dan kelemahan. Film dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: film dokumenter, film docudrama, film drama atau semi drama. Film dokumenter yaitu film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi dan bukan pula memfiksikan yang fakta. Film dokudrama yaitu film dokumenter yang membutuhkan pengadegan. Kisah – kisah yang ada dalam docudrama adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata dari kehidupannyata, bisa diambil dari sejarah. Film drama atau semi drama yaitu keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bisa dari kisah nyata dan bisa juga tidak dari kisah nyata, yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu menjadi sebuah cerita.
Langkah pengunaan film sebagai media pengajaran meliputi: langkah persiapan guru, mempersiapkan kelas, langkah penyajian, aktifitas lanjutan berupa tanya jawab.


DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Asnawir dan M. Basyirudin Usman. Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press. 2002.
Arief S. Sadiman, dkk. Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali. 2009.
Munadi , Yudhi. Media pembelajaran: Sebuah pendapatan baru. Ciputat:Gaung Persada. 2008.
Arsyad, Azhar. Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2009.
Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali. 1987.

PETA DAN GLOBE

Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan ataupun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat.

Globe adalah tiruan bumi yang di perkecil, yang permukaannya digambarkan benua-benua dan samudra-samudra.

Peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi, tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a. Keadaan permukaan bumi
b. Tempat, arah, dan jarak
c. Data-data budaya
d. Data-data ekonomi



Dapat memberikan informasi tentang permukaan bumi.
Dapat memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu wilayah.
Dapat melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah.
Dapat menambah arti dari suatu bahan deskriptif.
Dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya.
Dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta.

Hanya berupa visual saja.
Ukuran gambar kadang tidak sesuai dengan kelompok besar.
Dapat sangat membingungkan bagi orang yang ingin mengartikannya.


Memungkinkan siswa mengerti tentang suatu posisi daerah.
Dapat merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis.
Memungkinkan siswa memperoleh gamabaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tunbuhan dan kehidupan hewan serta bentuk muka bumi sebenarnya.






1. Menunjukan suatu objek/gambar suatu tempat
2. Memberikan gambaran umum permukaan bumi (luas, bentuk dan jarak dgn daerah lain)
3. Menunjukan bnetang alam suatu wilayah (seperti relief, pegunungan, tanah, sungai, laut, gurun pasir dll)
4. Menunjukan kenampakan social budaya dalam jumlah & persebaran (seperti tanah pertanian, pemukiman, flora fauna dll)

BUKU TEKS DAN MODUL

BUKU DAN MODUL

Buku Teks
Pengertian
Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang suatu mata kuliah tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan acuan kurikulum yang berlaku, berorientasi pada pembelajaran.




buku teks adalah sekumpulan tulisan yang disusun secara sistematis;
berisi materi suatu bidang studi/mata kuliah tertentu;
menggunakan acuan kurikulum yang berlaku;
berdasarkompetensi yang harus dikuasai oleh pembaca (mahasiswa);
merupakan buku pegangan mahasiswa;
sebagai sumber pembelajaran (instruksional);
merupakan buku standar;


memuat materi bahan ajar
memuat masalah-masalah terpenting
memuat alat bantu pengajaran, misalnya gambar, skema, diagram, dan peta.
merupakan rekaman yang permanen yang memudahkan untuk mengadakan review di kemudian hari.
memuat bahan ajar yang seragam
memuat bahan ajar yang relatif telah tertata menurut sistem dan logika tertentu.
membebaskan guru dari kesibukan mencari bahan ajar


menarik minat siswa
mampu memberikan motivasi
memuat ilustrasi yang menarik
mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa
dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi


Pengertian
Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu.
Purwanto, dkk (2007)


Berbentuk unit pengajaran terkecil dan lengkap
Berisi rangkaian kegiatan belajar yang dirancang secara sistematis
Berisi tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan khusus
Memungkinkan siswa belajar mandiri
Merupakan realisasi perbedaan individual serta perwujudan pengajaran individual
Nana Sujana & Ahmad Rifai


Selesai

syukron katsir

KARTUN DAN POSTER

KARTUN DAN POSTER
poster
Poster adalah gabungan antara gambar dan tulisan untuk menarik m inat masyarakat
wikipedia: karya seni atau desain grafis yang mamuat komposisi dan huruf diatas kertas berukuran besar
karya seni dua dimensi yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan pada khayalak.
poster mampu menanamkan cukup lama dalam ingatan tentang gagasan yang terkandung dalam poster, walau hanya dengan menarik perhatian sesaat orang yang lewat.
Poster mampu untuk mempengaruhi perilaku, sikap dan tata nilai masyarakat untuk berubah atau melakukan sesuatu.

Karakteristik Poster
Berupa suatu lukisan/ gambar
Menyampaikan suatu pesan
Memberi kesan luas dan menarik
Menangkap penglihatan dengan seksama para pembaca
Menggunakan ide melalui fakta yang tampak
Merangsang orang untuk melakukan apa yang tertulis
Berani, langsung, dinamis dan kejutan

. . Lanjutan,
Ilustrasi tidak perlu banyak, menarik dan mudah dimengerti
Teks ringan, jelas dan bermakna
Ilustrasi dan tulisan harus ada keseimbangan
Simbol, visual, kata dan lukisan harus membawa ide tertentu
Dapat dibaca dalam waktu singkat
Warna dan gambar harus kontras dengan warna dasar
Sederhana tapi punya daya tarik dan daya guna maksimal



Kartun dan karikatur
Pengertian: Garis yang dicoret secara sepontan yang menekankan pada hal-hal yang dianggap penting



Lebih kritis
Memiliki potensi menyimpan berjuta kata
Sangat mampu untuk mengungkap permasalahan kehidupan luas dan beraneka ragam
Kristalisasi dari berbagai hal yang sulit untuk di ungkap dalam bentuk lain
Visualisasi pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai cerita, berupa gambar dan tulisan, yaitu bentuk grafis informasi yang memikat





The End

PAPAN FLANEL

PAPAN FLANEL DAN PAPAN BULETIN
Disusun Oleh :
Sarif Munawir Hozali (07410084)
Siti Sufiyah (07410097)
Ujang Saeful Hamdi (07410119)
Anik Sukatri (07410353)
PAPAN FLANEL
Papan flannel adalah papan yang berlapis kain flannel, sehingga gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali.
Kelebihan Menggunakan Papan flanel

gambar-gambar dengan mudah ditempelkan
efisiensi waktu dan tenaga
menarik perhatian pembelajar
memudahkan pengajar menjelaskan materi pelajaran.
Kelemahan Menggunakan Papan Flanel

memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan materi
memerlukan biaya yang mahal menyiapkannya
sukar menampilkan pada jarak yang jauh
Bahan-bahan :

Kain flanel atau kertas rempelas
Papan atau triplek
lem
gunting
Paku
Gambar atau pelajaran-pelajaran yang akan diajarkan.
Cara pembuatan papan flanel

Untuk membuat papan flannel
Siapkan papan atau triplek
Gunakan kain flannel
Tempelkan kain flannel pada papan flannel
kumpulkan gambar yang esuai dengan bahan yang akan diajarkan
gambar yang akan digunakan bagian belakangnya ditempelkan kain flanel atau kertas rempelas kemudian gambar tersebut ditempelkan pada triplek sehingga gambar tersebut tetap melekat pada papan flanel
PAPAN BULETIN
Pengertian Papan buletin
Papan buletin adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan contoh-contoh pekerjaan siswa, gambar,bagan,poster dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Biasanya berukuran 160X80 cm.
Kelebihan Memakai Buletin

meningkatkan minat belajar dan berkarya pada diri siswa
menyatukan semangat kelas
mendorong siswa untuk berkarya dan menciptakan produk, berinisiatif memecahkan masalah
sarana berkompetensi
Kelemahan Memakai Papan Bulletin

memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan materi
memerlukan biaya yang mahal menyiapkannya
sukar menampilkan pada jarak yang jauh
Cara Pembuatan :

sama dengan black board atau white board
untuk lebih menarik perlu dicat warna-warni pada bingkainya.
Berilah judul yang menarik dengan warna mencolok.
Kumpulkan bahan-bahan berupa gambar atau materi pelajaran.
FINISH !!!!
THANKS SO MUCH

MODUL

KEGIATAN BELAJAR 1:
WUDHU

A. Kopetensi Dasar
Setelah melaksanakan belajar ini, diharapkan anda memiliki kopenensi sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertia wudhu
2. Menjelaskan wajibnya wudhu
3. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan wudhu
4. Mempraktikan wudhu

B. Materi Pokok
1. Pengertian wudhu
2. Syarat wajibnya wudhu
3. Hal-hal yang membatalkan wudhu
4. Tata cara wudhu

C. Uraian Materi
Tentu sebagai orang islam anda sudah sedikit banyaknya tahu tentang wudhu, entah itu baru hanya mendengar ataupun memahaminya. Kita sudah sering kali menjupai orang melakukan wudhu, khususnya ketika akan melakukan shalat. Namun meskipun begitu mungkin masih ada dari sebagian kita belum mengetahui tata cara wudhu yang benar.
Nah, oleh sebab itu pada modul ini akan di pelajari lebih dalam lagi tentang wudhu, syarat, hal yang membatalkan dan yang paling penting tatacara melakukan wudhu. Untuk itu, bahasan selanjutnya akan mengajak saudara-saudara untuk memahami lebih dalam tentang wudhu.
Menginjak pada pembahasan pertama yaitu, pengertian wudhu. Secara istilah wudhu diartikan sebagai mengalirkan, namun jika dilahatdari segi syara’ wudhu adalah mengambil air atau mengalirkan air ke anggota badan untuk shalat dengan syarat-syarat tertentu. Sekarang saudara-saudara tentu sudah mengetahui pengertia wudhu, dan selanjutnya kita akan membahas tentang syarat-syarat wajibnya wudhu. Syarat wajibnya wudhu pertama adalah beragama Islam. Kedua, adalah mumuyyiz. Maksud dari mumayyiz adalah orang yang bisa memilah-milah antara perkara yang haq dan yang batil. Ketiga, orang tersebut tidak dalam keadaan berhadas kecil maupun besar. Keempat, menggunakan air suci dan mensucikan. Dan yang terakhir, tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit, seperti getah dan sebagainya.
Ok, menginjak pembahasan berikutnya adalah tentang hal-hal yang membatalkan wudhu. Hal-hal yang membatalkan wudhu ada 8, yaitu : mabuk, tidur, pingsan, gila, kentut atau keluar angin, buang air kecil atau besar, menyentuh kemaluan dengan tangan, bersentuhan kulit antara perempuan dan laki-laki.
Nah, tentunya kamu-kamu semua mempunyai pengetahun yang cukup tentang wudhu. Dan untuk menambahi tentang pengetahuan saudara-saudara maka pembahasan terakhir ini adab atau tata cara wudhu. Adapun adab berwudhu adalah pertama, mencuci kedua telapak tangan sambil membaca basmalah “ bismillahirrahmanirrahim”. Cara yang kedua ialah berkumur, yaitu memasukkan air ke dalam mulut lalu di gerak-gerakkan dan dimuntahkan. Ketiga, membersihkan hidung dengan menggunakan air. Keempat, membasuh sebagian muka sambil berdo’a “ Nawaitul wudhua lirof’il hadastil asghari fadhan lillahi taala “. Yang kelima, membasuh kedua tangan kanan dan kiri sampai siku. Kelima, mengusap sebagian kepala dengan air. Keenam, mengusap kedua telinga. Dan terakhir, membasuh kaki hingga mata kaki. Sekarang pengetahuan saudara-saudara tentang wudhu sudah bertambah dan tentunya saudara sudah menetahuai bagaimana tata cara melakukan wudhu yang benar. Harapan setelah saudara belajar wudhu, bisa mengamalkan apa yang telah dipelajari pada kesempatan kali ini.

D. Rangkuman
Wudhu adalah mengambil air atau mengalirkan air ke anggota badan untuk shalat dengan syarat-syarat tertentu. Syarat wajib wudhu pertama adalah beragama Islam. Kedua, adalah mumuyyiz. Maksud dari mumayyiz adalah orang yang bisa memilah-milah antara perkara yang haq dan yang batil. Ketiga, orang tersebut tidak dalam keadaan berhadas kecil maupun besar. Keempat, menggunakan air suci dan mensucikan. Dan yang terakhir, tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit. Hal-hal yang membatalkan wudhu ada 8, yaitu : mabuk, tidur, pingsan, gila, kentut atau keluar angin, buang air kecil atau besar, menyentuh kemaluan dengan tangan, bersentuhan kulit antara perempuan dan laki-laki
E. Latihan
Kerjakan soal-soal latihan di bawah ini sesuai dengan pengetahuan yang telah anda dapatkan, kerjakan dengan jawaban yang singkat dan jelas
1. Apa pengertian Wudhu secara bahasa dan syara’ ?
2. Jelaskan syarat wajibnya wudhu?
3. Jelaskan hal-hal yang membatalkan wudhu !
4. Bagai mana tata cara wudhu yang benar?

F. Tes Mandiri
Kerjakan soal-soal pilihan ganda di bawah ini dengan tepat dan benar.Silanglah jawaban yang anggap anda benar.Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang anggap anda mudah. Mulailah dengan berdo’a. Selamat mengerjakan
1. Kita akan melaksanakan shalat, maka kita harus……
a.Istinja’
b.Mandi
c.Berwudhu
2. Kalian berniat wudhu pada saat…..
a. mengusap kepala
b. membasuh muka
c. membasuh kedua tangan
3. Sebelum berwudhu sebaiknya kita membaca….
a. innalillah
b. basmalah
c. hamdalah
4. Urutan wudhu setelah membasuh muka adalah….
a. membasuh tangan
b. membasuh kepala
c. niat
5. Apabila tidur maka wudhu kita….
a. sah
b. batal
c. tidak batal
G. Kunci jawaban

1. c
2. b
3. b
4. a
5. b

SKETSA

LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR SKETSA
Gambar skesta merupakan gambar ide awal untuk mengekspresikan gagasan tertentu ke dalam gambar disain.  Merangkum aspek-aspek disain gambar awal yang memerlukan olahan lebih lanjut. Gambar sketsa merupakan sarana komunikasi awal untuk perancang (yang menggambar) maupun orang lain. Menggambar sketsa pada dasarnya adalah menarik garis dengan tangan bebas, tanpa dibantu mistar atau penggaris. Dengan demikian kualitas garis harus diperhatikan sesuai dengan karakter dan jenis gambar yang akan disajikan. Kualitas garis yang dibuat oleh pinsil akan ditentukan oleh tingkat kehitaman (ketebalan) garis dan lebar garis. Pada gambar sketsa, semua garis harus dimulai dan diakhiri dengan tegas dan harus mempunyai kaitan yang logis dengan garis lainnya dari awal sampai akhir. Bila dua garis membentuk sudut atau perpotongan, kedua ujungnya harus bertemu, tidak boleh kurang atau lebih. Langkah-langkah untuk membuat garis lurus vertical maupun horizontal dalam gambar sketsa, sebagai berikut.
Tandai  titik awal dan titik akhir.

 Buat beberapa gerakan percobaan antara kedua titik tersebut untuk menyesuaikan mata dan tangan dengan garis yang akan dibuat. Buat sketsa garis yang sangat tipis. Mulai dari titik awal sampai titik akhir. Tujukan mata ke titik akhir. Buat  garis sketsa jadi dengan menghitamkan garis percobaan yang tipis tadi. Pada saat ini mata ditujukan pada ujung pensil digaris percobaan. Apabila ingin membuat garis lengkung yang bertemu dengan garis lurus, mulai dari ujung garis lengkung tadi, untuk menghindari titik pertemuan yang tidak tepat.

Dalam membuat gambar sketsa kamu perlu mengikuti urutan-urutan berikut ini.
 Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical, horizontal maupun lengkung secara tipis-tipis.  Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kotak/kubus dalam keadaan tipis. Menebalkan garis-garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis garis yang diinginkan.  Dalam menggambar sketsa teknik kamu akan belajar menggambar dengan arah pandang isometris. Biasanya gambar dengan pandangan secara isometris dilihat pada posisi miring sehingga arah pandangan yang kelihatan bisa terlihat dari beberapa bidang yaitu bidang atas, bidang depan, dan bidang samping atau biasa disebut pandangan depan, pandangan atas, dan pandangan samping.

Prinsip dasar menggambar sketsa proyeksi isometris (proyeksi miring) adalah sebagai berikut.
 Semua garis vertikal tetap kelihatan vertikal. Semua garis horizontal tetap kelihatan horizontal.
 Semua garis yang sejajar sumbu X, Y, Z dapat digambarkan berdasarkan skala atau proporsi tertentu. Dalam proyeksi isometric ketiga permukaan yang tampak mendapat perhatian yang sama.  Pada proyeksi miring tampak sebuah bidang vertikal tetap sejajar dengan permukaan bidang gambar dan terlihat seperti keadaan sebenarnya.


Di bawah ini contoh arah pandangan isometris (proyeksi miring) yang terlihat beberapa sudut pandangannya. Untuk dapat menggambar sebuah benda dengan proyeksi miring (isometris) ada beberapa ketentuan.  Sebuah garis vertikal akan tetap vertikal.
 Semua garis yang miring ke bawah membentuk sudut 30 derajat terhadap horizontal atau cakrawala. Semua garis digambar sesuai dengan ukuran sebenarnya atau pada skala yang sama.  Sisi yang tidak tampak digambar dengan garis putus-putus, sedangkan sisi yang nampak digambar dengan garis yang utuh.  Ketebalan garis utuh digambar dua kali ketebalan garis putus-putus.


Sisi yang  tidak  tampak      dapat juga    digambar    dengan    garis tipis dengan  ketebalan kira-kira seperempat garis.